Senin, 07 Agustus 2017

Bocah Berusia 8 Tahun Digigit Pitbull Hingga Tewas, Penuturan Saksi Mata Ini Sungguh Mengerikan!

Bocah Berusia 8 Tahun Digigit Pitbull Hingga Tewas, Penuturan Saksi Mata Ini Sungguh Mengerikan!

Baca Juga


Liputan Viva, Malang - Kejadian sangat mengerikan terjadi di Malang, Jawa Timur. Seorang anak kecil tewas setelah dimakan anjing berjenis pitbull, Minggu (6/8/2017) sore. Informasi itu ramai dibicarakan di grup Komunitas Peduli Malang (Asli Malang).

Adalah netizen Dadang Depe yang pertama kali membagikan informasi mengenai kejadian tersebut.
"Kejadian barusan anak kecil dimakan anjing di jl Candi Sewu," tulis Dadang sore ini.

Sontak, postingan itu mengundang perhatian ribuan netizen. Banyak yang bertanya apakah itu sungguh nyata terjadi atau tidak. Namun, neter bernama Aphan membenarkan perihal kejadian tersebut.

"Wes terkondisikan tekan Rjt Komunikasi Satkom Rjt Malang dan jajaran berwajib. Jenazah Korban sudah berada di kamar jenazah RSSA. Info selesai. Thread closed. cc Yoeni Achyar Bayu Firdaus Herry Achmadi..," ungkap Aphan di bagian komentar.

Pengakuan Saksi Mata Tragedi Pitbull

Titin Utaminingsih masih merasa ngeri. Ia masih mengingat jelas bagaimana bocah Ramisya Bazighah (8) saat tewas digigit anjing jenis Pitbul milik keluarganya.

“Saya sampai sekarang nggak selera makan. Ingat yang terjadi tadi, benar-benar ngeri,” ujar Ketua RT 02 RW 03 Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang itu saat dihubungi Surya Minggu malam, (6/08/2017).

Titin mengingat jelas peristiwa yang menimpa tetangganya itu. Ia berkisah, Minggu siang, Sasa, panggilan Ramisya Bazighah (8) pulang dari belanja bersama neneknya yang bernama Sri Hartatik dan seorang pamannya. Mereka bertiga pergi belanja ke Mall Olympic Garden (MOG).

“Sekitar pukul 14.30 WIB, mereka pulang berbelanja. Neneknya, langsung mengingatkan untuk segera salat bersama. Lalu neneknya dan Sasa salat bersama mengejar waktu Dhuhur,” terangnya.

Sesaat kemudian, setelah salat, Sasa langsung bermain di teras rumahnya, tak jauh dari kandang 'Sapi', nama pitbull milik keluarganya.

“Saya tak tahu bermainnya seperti apa, tiba-tiba saya mendengar neneknya, Sri Hartatik berteriak-teriak. Dia masih memakai mukena tapi mukena itu sudah berlumuran darah,” terangnya.

Diceritakan, Sri Hartatik mendapati cucunya telah telah digigit anjing itu. Sri yang panik berusaha menyiram air ke arah Sapi.

“Karena biasanya kalau disiram air, anjing itu langsung masuk ke dalam kandang. Tapi ternyata tetap menggigit cucunya. Terus anjing itu juga dipukul pakai tangan, tetap saja anjing itu tak melepaskan gigitannya ,” terangnya.

Titin melihat peristiwa itu terjadi begitu cepat. Saat itu, ujarnya, sekitar pukul 14.45 WIB.

“Tidak sampai 5 menit peristiwa itu terjadi,” tukasnya.

Ia yang tergopoh-gopoh keluar rumah bersama para tetangga lainnya tidak bisa berbuat apa-apa. Cuma bisa ikut panik. Saat itu ia melihat tubuh Sasa tidak lagi bergerak berada tak jauh dari tubuh anjing.

Ia melihat ada luka sobek lebar, bekas gigitan anjing di leher bocah yang masih usia 2 SD itu.
Wajah bocah tersebut juga telah terlihat penuh cakaran.

“Kami tak ada yang berani mendekat. Hanya bisa melihat sambil menunggu ayahnya datang. Ngeri semua yang melihat kejadian itu,” jelas perempuan yang juga Sekretaris PKK RW 03 itu.

Sesaat kemudian, ujarnya, ayah si bocah datang untuk menenangkan anjing itu.

Setelah peristiwa nahas itu, Titin masih tak habis pikir dengan perilaku Sapi yang menyerang tuannya. Meski jarang dikeluarkan, selama ini, ia mengetahui anjing itu tidak pernah bersifat galak atau menyerang.

Ia sering melihat Sapi dimandikan oleh pemilik rumahnya, pasangan Wisnu dan Dyan. Sapi terlihat jinak dan penurut. Bahkan sesekali terlihat bermain dengan Sasa.

“Sasa sering juga ngasih makanan, seperti roti atau biskuit,” ujarnya menyayangkan peristiwa itu.

Titin pun merasa kehilangan Sasa yang selama ini terlihat riang dan aktif. Hampir tiap pagi, ia melihat Sasa bermain sepeda bersama anak-anak seumurannya. Bahkan Minggu pagi, ia masih melihat Sasa bersepeda dengan riang, berputar di sekitar rumahnya.

“Anak itu sangat ramah. Kalau bersepeda, dia selalu menyapa saya,” ucap Titin sedih.

Sebelum peristiwa tersebut, Titin mengatakan seolah-olah seperti ada firasat.

“Siang hari, sebelum peristiwa nahas itu, Sasa berbelanja di MOG bersama nenek dan pamannya.

Saat itu, ia mengetahui kalau Sasa berbelanja jilbab baru.

“Katanya saat berbelanja, dia minta jilbab baru untuk dipakai. Apakah itu semacam firasat ya, “ ujar Titin.

Sumber: Tribunnews.com

Related Posts

Bocah Berusia 8 Tahun Digigit Pitbull Hingga Tewas, Penuturan Saksi Mata Ini Sungguh Mengerikan!
4/ 5
Oleh